Monday, April 20, 2015

Your Last Chapter

I was so young and naive. You came into my world without notice. I fell in love.
Little did I know that my heart was so fragile.
I belived in everythiny you showed me. Like a silly girl, I made you the center of my universe.

Then time went by. We separated in a good way. I was only 16. Yet my heart had been yours since the first time I knew you at 14.

I was so naive. I guess I still am.
You were my first love and forever will be.
I had hoped for you to come back, for us to started again. I had years spent thinking that we could still be. But it never was.

I had wanted to give up hope, but I thought about you everytime I was alone. Than I came to the time of letting go, wished you the best in life, thanked for the sweetes memory of my teen life.

When out of nowhere, you said hello; asked how I'm doing.

Litte did you know how I felt? My hurt jumped of surprise and fear. Was that the answer of my longing heart or just a day dreaming waited to be a nightmare. Yes nightmare. Because it was surreal. You came back to me is ... against all odds. Despite everything, you were immposible.

I realise the circumstances like ... the quite moment before the storm.

I had enjoyed your coming back in my life. I felt happy to hear from you again. The person who made me feel happy, gave sweet memory, made me believe in fairytales.
But I knew somethings not right.
You were with a child. A motherless new baby born. I had no idea what happened to your wife. But to me you seem to find an escape of your problem. And I was scared. I'm sorry, but I still had feelings for you. I didn't realize that it's so deep.

I ran away. Though I was curious about what happened to you, my dear sweetheart, I couldn't stand my breaking heart.

I'm sorry I was so coward.
Now I'm healed. My heart had mend though it's not perfect.
I hope you have a blessed life ahead.

And now I'm closing my your chapter in my life.

GBU.
Sincerely
Your naive ex girlfriend

Wednesday, July 30, 2014

What's the right question?

“Laughing at yourself” I always wonder what that could mean? Kata orang itu cara yang terbaik untuk memandang positif kehidupan. Tapi bagaimana cara yang benar ketawain diri kamu sendiri? Ngaca di cermin terus ngetawain cermin gitu? Atau menertawakan kegagalan – kegagalan yang kamu buat? Atau menertawakan kesedihan – kesedihan yang kamu rasakan? Atau menertawakan kekurangan – kurangan yang kamu rasa kamu miliki?
Then what? Setelah itu musti gimana? Habis ketawa, apa bisa seger lagi? Apa harus dilupakan?
Ambil hikmahnya, kata mereka. Bagaimana cara mengambil hikmah suatu peristiwa? Dengan bersyukur? Apa saja yang harus disyukuri? Bagaimana cara bersyukur yang baik?
Jalani saja, kata mereka. Apa dengan begitu lalu kita tahu apa yang harus diperbuat? Lalu kalau saya turuti nasehat “jalani saja” apa komentar – komentar seperti “hidupmu terlalu santai” “set your goals!” “mau dibawa kemana hidup kamu ini?” akan berhenti?
I’m living my life. Isn’t that what had been advised? So why bother?
And why can’t these questions stop popping into my head?

Why can’t there be “manuals in living your life”?

Friday, July 25, 2014

Movie Review - Guruku Cantik Sekali (1976)

Setelah sekian lama ditelantarkan, malam ini saya ingin menulis lagi.
Ada sebuah film jadul yang baru saya tonton dan ingin saya bagikan. Thoughts come into my head and it's a waste if I don't write it. Males nulis di diary so I choose my long forgotten blog. Dan sebelum membaca lebih jauh, let me tell you that I will mix my written language between Bahasa and English. Karena beberapa buah pikiran sulit saya tuangkan dalam Bahasa.

Film yang ingin saya ceritakan dan ulas sedikit berjudul "Guruku Cantik Sekali". Berdasarkan info yang saya dapet di google (of course), film ini ditayangkan tahun 1979 dan dibintangi oleh Rano Karno, Lidya Kandow, Lenny Marlina, Kaharuddin Syah, dll.

Film ini diawali dengan scene segerombolan pemuda (well, there were 5 of them) yang naik motor trill di jalan kota. Mereka menggoda wanita - wanita di jalanan, tapi tidak sampai melecehkan. Scene ini langsung menarik perhatian saya, karena para pemuda itu bertingkah bebas, feel free, no burden. Act like there's no tomorrow and today's should be spent by having fun. Percaya diri, kurang sopan tapi tidak sampai kurang ajar. Berbeda sekali dengan remaja -  remaja jaman sekarang yang suka nongkrong di cafe dan pertemanannya hanya dipermukaan saja. Dalam scene gerombolan itu terlihat setia kawan dan kompak hanya dengan rame - rame berkendara motor tril di jalan raya dan menggoda wanita - wanita di jalanan.

Scene awal itu mampu memikat hati saya untuk setia menonton sampai jauh malam. Padahal esok harinya saya ingat saya harus ke gereja.

"Guruku Cantik Sekali" merupakan film bertema percintaan yang mengambil setting di sebuah pegunungan. Mostly, the actors and actress are teenagers, tapi ini bukan sekedar cerita percintaan remaja. Judulnya saja "Guruku". Too bad, I can't quite catch the name of the characters, so I'll use the actors and actresses name instead.

Film ini bercerita tentang sebuah rombongan siswi SMA asrama putri Kristen yang berkemah di dekat sebuah danau untuk mempelajari tentang botani. Mereka pergi pada saat libur menjelang Natal. Mereka dikawal oleh Ibu guru botani yang jutek, galak serta anti laki-laki. Ibu guru (Lenny Marlina) ini cukup perkasa, bisa ganti ban mobil sendiri, nyetir mobil sendiri, dan hanya dia sendiri guru yang mendampingi perkemahan para remaja putri ini. Saat di perjalanan, Bu Lenny sempat mengecoh gerombolan pemuda bermotor yang mengikuti mereka karena tertarik sama rombongan remaja-remaja putri cantik. Tapi ternyata tempat mereka berkemah tidak jauh dari gerombolan pemuda yang juga tertarik sama remaja-remaja putri ini.

Nah karakter pemuda utama diperankan oleh Rano Karno yang langsung mengincar Lydia Kandow, karakter pemudi utama. Gerombolan pemuda yang jumlahnya 5 orang itu masing - masing mengincar 1 pemudi di perkemahan Bu Lenny. Sayangnya, Bu Lenny jutek dan galak sekali, sehingga susah untuk pemuda - pemuda ini mencari kesempatan pendekatan ke gadis -gadis incaran mereka.

Tokoh Bu Lenny ini adalah seorang wanita yang anti laki - laki karena pernah disakiti. Semenjak itu, beliau menganggap semua laki-laki kurang ajar dan sangat anti pada mereka.

Pada waktu para remaja putri ini mengadakan penelitian botani di daerah sekitar, salah satu siswi menemukan sebuah tanaman yang tidak biasa. Bu Lenny tertarik dan meneliti tanaman itu sendiri saat siswi - siswi sudah kembali ke tenda. Saat itu dia bertemu seorang pria yang ternyata juga ahli botani. Pria tersebut (Kaharuddin Syah) tinggal di hutan dekat daerah itu untuk meneliti tanaman. Bu Lenny yang tadinya sangat skeptis terhadap pria lama kelamaan mulai membuka dirinya karena kelembutan Pak Kahar tersebut.

Hal yang membuat saya jatuh hati pada film ini adalah penggambaran yang pas mengenai tingkah laku remaja yang mulai mengenal cinta, yang masih pada usia merasakan kebebasan. Penggambaran yang pas untuk lagu Rhoma Irama - Darah Muda. They don't have to say it to create atmosphere of togetherness that is compact and solid. They just act it. Bagaimana para pemuda bekerja sama mendekati para pemudi. Bagaimana para pemudi saling bantu menutupi kenakalan mereka dari ibu guru yang galak.

Hal yang tidak saya kira adalah film ini mengambil setting waktu perayaan Natal. Pada akhir film, para pemuda dan pemudi, Bu Lenny dan Pak Kahar bersama - sama merayakan Natal dan Tahun Baru, bernyanyi di sekiling api unggun. Pada saat persiapan perayaan itu, ada seorang siswi yang menanyakan pada Lydia apa saja yang dilakukan pada saat perayaan Natal. That shows she's not a christian and yet, she helpes setting up the christmas tree. Scene manis yang menunjukan toleransi sesama manusia. Even Rano Karno sang a christmas song by the fire. Something I seldom find in my live.

Heard it from my mother, this movie was quite a hit at the time. Terutama juga karena Rano Karno dan Lydia Kandow yang sedang naik daun. All the actors and actresses act beautifuly and naturally. Mungkin juga karena saya sudah jenuh cekokan sinetron sinetron jaman sekarang ya.

I really think people should watch this movie. Apa yang saya tuangkan di sini mungkin tidak sepadan dengan apa kesan yang sesungguhnya sampai di hati saya.

Tuesday, July 2, 2013

Kenapa manusia

Kenapa manusia harus mendengarkan perkataan orang lain?
Kenapa manusia harus memikirkan pendapat orang lain?
Kenapa manusia harus berinteraksi dengan orang lain?
Kenapa manusia harus memperoleh pengakuan dari orang lain?
Kenapa manusia harus menjadi sama seperti orang lain?
Kenapa manusia harus merasa menderita karena tuntutan dari orang lain?
Kenapa manusia harus memperoleh cinta orang lain?

Harus kah?

Tidak bisakah manusia berbuat semaunya?
Tidak bisakah orang lain tidak mengurusi sesamanya?

Tidak?

Kenapa menjadi manusia itu rumit?
Kenapa menjadi diriku itu rumit?
Padahal yang menjadi diriku bukan orang lain.
Harusnya aku yang menentukan aturan main dan jalan cerita diriku.

Aku butuh orang lain untuk berbagi, untuk mencintai, untuk memberi.
Agar aku bisa merasakan kasih, dicintai dan menerima.

Aku tidak ingin dipaksakan menempuh jalan yang bukan pilihanku.

Tapi memahami, menerima bahwa aku bisa membuat aturan mainku sendiri itu tidak mudah.
Mungkin aku takut pada tanggung jawab yang harus ku emban.

Monday, July 1, 2013

Tiada Mungkin untuk Tergantikan

"Sampai nanti kisah ini kan kujaga
 hingga berakhir nafasku
 putih cintaku untukmu.
 Sampai nanti dirimu kan di hatiku
 tiada mungkin tuk terganti
 walalu semua tlah berlalu." -Putih, Sampai Mati-

Mengingatmu yang baru saja pergi, lagu ini terngiang di kepalaku. Aku akan selalu berharap untuk kebahagiaan dan kesuksesanmu di mana saja kau berada dan apa saja yang akan atau sedang kau lakukan.

Aku menyayangimu. Kau adalah bagian dari keluarga baru yang kutemukan ketika aku berjalan menempuh kehidupan. Aku dipertemukan dengan mu untuk mengenal diriku lebih baik. Terima kasih.

Saatnya pun tiba ketika kita masing-masing harus melanjutkan berjalan kearah yang berbeda. Kita berpisah namun masih bersama. Kita berpamitan namun kita tidak pergi kemana-mana. Kita masih bersatu dalam masa-masa perjuangan yang kita lalui dengan saling menopang. Masa yang membuat kita bertumbuh menjadi lebih dari sebelumnya. Masa yang akan aku hormati agar aku selalu ingat apa yang telah kupelajari.

Ini bukanlah kalimat-kalimat perpisahan. Aku hanya ingin menandai satu babak akhir sebuah perjalanan. Lalu memulai babak baru perjuangan dengan bekal semua pengalaman yang kulalui bersamamu dan dengan hati yang saling bertautan. Kita akan bertemu lagi saat kita telah bertumbuh lebih lagi dari saat ini.

Mari berjuang dan saling mendoakan.

Saturday, June 22, 2013

old writing, mine

I'm home alone today.
It's been a while since I am really alone. :D

jadi aku beres2 lemari dan laci, beres-beres buku harian hehehe

I find this 4 old writing. rada malu-malu in sih. I was so ... what do you call it... polos dan ... bego hehehe
so here's two of them. aku pilih yg paling gak malu-maluin tapi

Aku tahu kau bermaksud baik
Aku hargai itu
Terima kasih telah membantuku
dan selalu ada untukku

Tapi seandainya kau menjalani
apa yang aku jalani
Kau pasti akan mengerti
Segala tingkah laku aneh ku

Aku tidak mati rasa dan pikirku pun berjalan

Aku tahu aku salah
Aku tahu kesalahanku
Aku tak perlu dunia meneriakkan kesalahanku

Aku hanya ingin kau 
mendengarkan beban ku

Duduk diam
dan dengarkan
Lalu rengkuh aku saat 
aku menangisi kebodohanku

_________________________________________

Ada kerinduan yang datang
disetiap perpisahan
Tapi terkadang harga diri
terlalu sombong untuk mengakui

Ada kerinduan yang datang
disetiap perpisahan
Tapi terkadang logika ini
melarang untuk mengakui

Rindumu takkan terpuaskan
Biarkan ia melayang
Sakit hati kan menggantikan
nikmatilah dan rasakan

Renungkanlah dan pikirkan
Laluilah dan tegarkan
dirimu sekarang

Esok kan lebih baik
Selalu akan ada tangan yang terbuka
di ujung perjalanan


regards




Friday, June 21, 2013

Satu lagi. Saya kapan?

text message inbox, today 17:12
from a colleague in college
"mohon doa restu, tanggal -sekian- aku mau lamaran"

yak, begitulah. Satu lagi dari mayora... 
aku kapan yah...

hohohoho 

oh Dear Lord, give me the strength to fight for my destiny. Forgive all the careless behavior I've committed regarding all the ability, skill, and talent You've given me. If I promise to try to behave better, would You be kindly to open my path toward a healthy and  joyful relationship with people around me. Give me chances to love so I can feel that I am loved. Please be very patient with me. 
Forgive my attempt to make a deal with You, for I know without asking You will always give your best for my best. Moreover, forgive me trying to excuse my self, that I just need to motivate myself.

I know You love me sincerely, and I will try my best to love You just the way I am.