so I've had a little thought today, about death.
salah satu Pastor paroki saya meninggal dunia hari ini, dini hari tadi.
Beliau adalah Romo Yohanes Kevin Casey, OMI. Saya tidak begitu tahu penyebab kematiannya, namun beliau memang sudah lanjut usia.
due to the crowded social media, which everyone seems to have access to, many condolences about his death are shown in facebook or twitter.
sebagian besar berkata... semoga beliau bahagia dan tenang di sisi-Nya. atau semoga beliau diterima di sisi-Nya. ada pula ucapan terima kasih atas karya-karya dan pendampingan beliau.
aku lebih suka mengatakannya demikian: Selamat jalan dan terima kasih romo, untuk karya-karya mu selama di dunia. Berkatilah dan doakanlah kami sesamamu yang masih harus melanjutkan perjalanan kami di dunia ini.
karena, setiap jiwa yang berpulang pasti akan berada bersama Tuhan. Kitalah yang masih hidup yang perlu dikuatkan untuk melanjutkan perjalanan kita.
Kematian seseorang adalah sebagai pengingat bagi kita bahwa cepat atau lambat kita akan meninggalkan dunia ini.
lewat beberapa buku yang sudah ku baca, aku membentuk suatu gambaran tentang kematian. Kematian bukanlah akhir. Setelah meninggal dunia, jiwa manusia terlepas dari penjara tubuhnya. bukan berarti tubuh itu buruk. namun dengan memiliki tubuh, jiwa memiliki batasan - batasan dalam kemampuannya.
setelah mati, jiwa kembali ke alam. kembali bersatu dalam satu tubuh milik Dia yang menciptakan segala sesuatu, Dia yang dengan tangan Nya yang maha kuasa membimbing dan mengatur kita. Jiwa tidak lagi memiliki kekuatiran duniawi, jiwa bebas lepas...
aku tidak tahu bagaimana mengutarakannya dalam kata-kata dengan tepat. aku ingin agar kata-kata yang kurangkai membuatku mengerti jalan pikiranku sendiri. Namun kata-kata pun memiliki batasan. karena banya rasa yang tidak mampu dia ungkapkan.
kematian adalah suatu proses naik level. kok bisa? karena melalui kematian, jiwa kita dapat lebih memahami bagaimana sesungguhnya dunia itu. dalam bayanganku, saat jiwa terlepas dari badan karena kematian, pengetahuan pun tidak segan-segan merasuk kedalam. jiwa menjadi mengerti apa yang telah dia jalani selama hidup, peran apa yang dia mainkan di sana, serta tujuan apa yang telah dibebankan dan telah dicapainya.
Ya, menurutku ada tujuan tertentu jiwa-jiwa dihembuskan ke dalam tubuh. tujuan khusus untuk masing-masing individu. semua berbeda, yang menjadikan manusia unik.
dan kematian, sama sekali bukan milik kita. bagaimanapun kematian datang, bukanlah kita yang menentukan. meskipun seseorang itu bunuh diri, dibunuh, kecelakaan, atau sudah tua,
mungkin Tuhanlah yang menentukan, munkin kematian sendirilah yang menentukan.
Namun, dalam pikiranku, kematian datang saat tujuan yang dibebankan kepada kita sudah tercapai. peran kita di dunia pada saat ini sudah selesai.
tapi perjalanan jiwa belum berakhir. mungkin ada peran baru yang menanti kita, mungkin pula jiwa kita sudah mempelajari semua yang harus dipelajari. maka jiwa bisa kembali mengemban tugas ke dunia, atau bersatu dengan yang maha tinggi, maha sempurna.
(bahkan dalam kematian, jiwa masih memiliki peranan. untuk mempertemukan kembali teman-teman dan kenalan, saudara-saudara dan rekan-rekan. untuk memberi kesempatan pada kita yang masih hidup berbagi satu rasa, duka cita, dan merenungkan kembali hidup yang masih berlanjut.)
semua ini hanya pemikiran saja. sebuah cara untuk lebih memahami kematian dan mencari apa sebenarnya tugas saya di dunia. semuanya mungkin, karena kematian adalah misteri.
sekali lagi,
Selamat jalan Romo Yohanes,
terima kasih dan berkatilah kami semua di sini.
No comments:
Post a Comment